Rabu, 15 Oktober 2014

[Book Review #5] Clockwork Princess by Cassandra Clare


Judul : Clockwork Princess
Penulis : Cassandra Clare
Penerbit : Fantasious
Halaman ; 570
Rating : 5/5 Stars

Sinopsis 
Sebuah jaring bayang-bayang mulai menjerat para Pemburu Bayangan di Institut London. Mortmain merencanakan menggunakan Alat Infernal miliknya, pasukan automaton yang tak kenal belas kasihan, untuk menghancurkan Pemburu Bayangan. Ia hanya membutuhkan satu hal terakhir untuk merampungkan rencananya: ia membutuhkan Tessa Gray. Charlotte Branwell, kepala Institut London, sangat ingin menemukan Mortmain sebelum orang itu menyerang. Tapi ketika Mortmain menculik Tessa, dua pemuda yang jatuh hati kepadanya, Jem dan Will, bersedia melakukan apa saja untuk menyelamatkan Tessa. Karena, walaupun Tessa dan Jem sudah bertunangan, Will tetap mencintai Tessa.Sementara orang-orang yang mencintai Tessa berusaha untuk menyelamatkannya dari cengkeraman Mortmain, ia sadar bahwa satu-satunya orang yang dapat menyelamatkannya adalah dirinya sendiri. Namun, bisakah seorang perempuan, bahkan yang dapat memerintahkan kekuatan malaikat sekalipun, menghadapi seluruh pasukan? Bahaya dan pengkhianatan, rahasia dan pesona, jalinan cinta rumit dan kehilangan, terpintal jadi satu sementara para Pemburu Bayangan terdesak ke ambang kehancuran. 

Review
Setelah menunggu lama akhirmya buku ini muncul juga versi terjemahannya. Tanpa pikir panjang langsung buka toko buku online langganan dan beli. Begitu buku ini sampai langsung ngebut baca buku yang lagi dibaca saat itu karena udah gak sabar mau masuk ke dunia para Pemburu Bayangan.

Walaupun awalnya masih meraba2 cerita, berhubung terakhir baca Clockwork Prince itu taun brp ya, sampe lupa. Tapi lama kelamaan mulai inget dan langsung berbaur sama kehidupan mereka di Institut. Karakter2 yang ada memang tidak banyak perubahan, karena memang ceritanya dari Clockwork Angel sampai awal Clockwork Princess hanya dalam waktu beberapa bulan saja sepertinya ya,maap kalo sok tau. Saya sangat suka dengan gaya penulisan Cassandra Clare, karena sangat natural serta selalu disisipkan dialog2 penuh humor yang kadang membuat saya tersenyum sendiri saat membacanya, ples memang yang menerjemahkan juga bagusssss.

Kembali ke review saya ya, kenapa saya memberikan 5 bintang? Ya karena emang ceritanya bagus, alurnya smooth, karakternya juga konsisten dan tentunya endingnya yang menurut saya PERFECT!
Walaupun yah ada saatnya ditengah2 saya berpikir "kok cuma gitu aja ya, ga ada reaksi apa2 dari peristiwa itu?" sempet kecewa dan memaki dalam hati, trus ada juga bagian yang buat saya berpikir "kok bisa2nya ya, sempet2nya, gak punya hati!" dan makin kecewalah saya sama buku ke tiga ini. Sampai akhirnya saya sampai ke bagian yang buat saya "ya ampuunnn, ternyata!" dan buat saya makin semangat untuk baca.

Oh iya, akhirnya ada bagian yang buat saya manitikkan air mata. Sebelumnya saya sempet baca review yang menyayangkan adanya Epilog pada buku ini dan berbendapat bahwa ending lebih baik tanpa Epilog. Tapi kalo menurut saya justru yang buat buku ini endingnya "dapet" ya pas bagian Epilog itu, jadi gak ada kesan menggantung, semua bisa diselesaikan dengan manis :) Dibagian Epilog ini justru saya benar2 bisa merasakan emosi dari karakter2 yang ada. Di bagian ini pula saya menitikkan air mata dan legaaaaaa rasanya.

Kalo ada yang tanya apa saya tim Will atau tim Jem, jawabanya GALAAUUUUU.....
Tapi secara personal saya lebih ke tim...................JEEEEEEEEMMMMMMMMM
 

Walaupun kayanya kok Jem terlalu melankolis banget, eiitt jangan salah Will juga sangat sensitif karakternya, malah lebih rapuh daripada Jem. Jadi pengen curhat dikit soal Will and Jem, apa emang kalo parabatai begitu yah perasaannya, for me it's a little bit too much affection between those guys. Mungkin itu bagian yang paling "ganggu" buat saya. 

Tapi overall, Cassandra Clare menutup seri ini dengan maniiiissss :)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar