Penerbit : Walker Books Ltd Rating : 4/5 sta |
Synopsis
Saya baca buku ini udah lumayan lama ya, dan ini juga reviewnya gak di rumah jadi gak bisa buka-buka bukunya untuk inget-inget. Saya akan mencoba mereview semampu ingatan saya hahahaha yang ternyata gak terlalu bagus.
Kenapa saya semangat banget untuk baca buku ini karena hype nya yang luar biasa di luar sana, liat booktuber semangat dan positif semua review nya. Jadilah begitu liat lagi diskon lumayan di bookdepository langsung saya pesan, walaupun covernya beda ya bagusan yang hardback kaya gini --------------------------------------->
Jadi buku ini bercerita intinya tentang rasisme di Amerika. Starr Carter melihat saat teman masa kecilnya yang berkulit hidatm menjadi korban penembakan oleh petugas kepolisian yang berkulit putih. Kejadian tersebut langsung menjadi perbincangan di lingkungannya bahkan sampai memasuki ranah hukum. Star harus bersaksi berkaitan dengan kejadian tersebut.
Kejadian tersebut mempengaruhi kehidupan sosial dan juga lingkungan tempat Star dan keluarganya tinggal.
Review
Oke, yang saya rasakan saat membaca buku ini tuh kaya lagi nonton film. Beneran deh lancar banget bacanya, enak, smooth, bener-bener bisa kebayang tiap-tiap scene nya. Cara Angie Thomas menceritakan permasalahan yang sebenernya sensitif banget ini sangat baik. Dia tidak mendiskreditkan salah satu pihak, balamce dalam melihat permasalahan ini.
Saya juga jatuh cita banget sama keluarga nya Starr, mereka sangat dekat dan tidak keberatan untuk membantu anak-anak lain dilingkungannya. Walaupun menurut saya ini tipikal keluarga Amerika banget yang sering dilihat di film-film. Si ini sebelumnya punya anak dari si anu yang ternyata deket sama si dia dan seterusnya.
Sebenernya inti cerita ini tidak lah terlalu istimewa, masalah rasisme yang ternyata masih terjadi dikehidupan orang di Amerika pada saat sekarang. Namun yang menurut saya membuat cerita ini istimewa adalah kali ini melihat dari sudut pandang anak muda, yang kebetulan menjadi saksi hidup aksi tersebut. Bagaimana kejadian itu mempengaruhi kehidupan dan pertemanan nya. Gejolak dalam diri Starr juga kena banget sama saya, kadang suka geretan gitu kenapa dia berlaku seperti itu kenapa gak kaya gini aja. Kebimbangan yang dirasain Starr kaya saya bisa rasain juga gitu cieehhh gaya ya.
Gak berasa akhirnya selesai juga baca bukunya, saya memberikan rating 4 karena balik ke inti ceritanya yg simple dan endingnya saya pikir bakalan wooww, ternyata bener-bener kaya sesuai kenyataan yang kemungkinan besar memang seperti itu semoga gak spoiler ya. Recomend buku ini untuk dibaca dan kurang lebih masalah rasisme ini kita alami juga ya di Indonesia.