Senin, 09 Oktober 2017

[Book Review #29] The Wrath and The Dawn by Renee Ahdieh





Image result for the wrath and the dawn

Rating : 5/5 stars


Synopsis

Seorang Raja di daerah bernama Khorasan menikahi gadis yang berbeda setiap harinya, hal ini dikarenakan ketika pagi tiba si gadis telah dieksekusi dengan kain sutra dilehernya. Hingga suatu hari ada seorang gadis yang mengajukan dirinya untuk dinikahi sang Raja. Gadis ini memiliki tujuan untuk membalaskan dendam atas sahabatnya yang sebelumnya dinikahi oleh sang Raja. Apakah misi gadis ini akan berhasil membunuh sang Raja, atau ada rahasia yang belum diketahuinya.

Opini ku 


Wooowww
Buku ini berhasil saya baca dalam kurun waktu 2-3 hari saja. Itu waktu yang sudah amat sangat cepat bagi saya, apalagi sudah beberapa bulan terakhir ini saya dilanda reading slump yang sangat akut. Bisa dalam satu bulan saya hanya baca satu buku saja, atau mungkin malah tidak selesai. Namun begitu saya memulai membaca buku ini langsung saya seperti langsung klik dan masuk di dunia ini. 

Entah apakah karena yang saya baca ini buku terjemahan ya jadinya tidak perlu effort lebih saat membacanya. Tapi yang pasti cerita dari buku ini yang diambil berdasarkan dongeng 1001 Malam, yang saya juga gak tau ceritanya seperti apa. Seiring saya membaca ceritanya kok mirip dengan cerita kartun yang anak saya suka nonton dari Disney. Oalaaaa, ternyata ini toh cerita 1001 Malam itu, karena kebetulan cerita dari Disney itu diperankan oleh Aladin dan Jasmine.

Cerita dari buku ini menurut saya cukup cepat ya alurnya, tidak bertele-tele yang gak penting. Soal cinta-cintaan juga ada dan gak terlalu lebay, semua sesuai dengan porsinya. 

Saya suka sekali dengan tokoh protagis nya yaitu Shazi atau Sharzhan. Digambarkan sebagai gadis yang tough, berani mengutarakan pendapatnya dan tidak takut pada apapun. Sedangkan sang Raja Khalid juga digambarkan sebagai Raja yang dingin. Keduanya pun menurut saya "dapet chemistry nya". 

Konflik yang muncul juga tidak terlalu berat walaupun ada unsur politik beserta intrik-intriknya.
Side characters nya juga cukup menarik, walaupun saya amat sangat tidak menyukai karakter Tariq. Entah kenapa buat saya ini orang kok sok keren amat ya.

Overall ini buku emang worth to read, walaupun saya ketinggalan banget sama hype nya yang udah beberapa tahun lalu. 

Sequel dari buku ini adalah The Rose and The Dagger, yang akan saya review selanjutnya.