Rabu, 20 Desember 2017

[Book Review #31] The Hate U Give by Angie Thomas



Image result for the hate u give
Penerbit : Walker Books Ltd
Rating : 4/5 sta

Synopsis 

Saya baca buku ini udah lumayan lama ya, dan ini juga reviewnya gak di rumah jadi gak bisa buka-buka bukunya untuk inget-inget. Saya akan mencoba mereview semampu ingatan saya hahahaha yang ternyata gak terlalu bagus. 

Image result for the hate u give
Kenapa saya semangat banget untuk baca buku ini karena hype nya yang luar biasa di luar sana, liat booktuber semangat dan positif semua review nya. Jadilah begitu liat lagi diskon lumayan di bookdepository langsung saya pesan, walaupun covernya beda ya bagusan yang hardback kaya gini --------------------------------------->

Jadi buku ini bercerita intinya tentang rasisme di Amerika. Starr Carter melihat saat teman masa kecilnya yang berkulit hidatm menjadi korban penembakan oleh petugas kepolisian yang berkulit putih. Kejadian tersebut langsung menjadi perbincangan di lingkungannya bahkan sampai memasuki ranah hukum. Star harus bersaksi berkaitan dengan kejadian tersebut.

Kejadian tersebut mempengaruhi kehidupan sosial dan juga lingkungan tempat Star dan keluarganya tinggal.


Review

Oke, yang saya rasakan saat membaca buku ini tuh kaya lagi nonton film. Beneran deh lancar banget bacanya, enak, smooth, bener-bener bisa kebayang tiap-tiap scene nya. Cara Angie Thomas menceritakan permasalahan yang sebenernya sensitif banget ini sangat baik. Dia tidak mendiskreditkan salah satu pihak, balamce dalam melihat permasalahan ini. 

Saya juga jatuh cita banget sama keluarga nya Starr, mereka sangat dekat dan tidak keberatan untuk membantu anak-anak lain dilingkungannya. Walaupun menurut saya ini tipikal keluarga Amerika banget yang sering dilihat di film-film. Si ini sebelumnya punya anak dari si anu yang ternyata deket sama si dia dan seterusnya. 

Image result for the hate u give quotesImage result for the hate u give quotes

Sebenernya inti cerita ini tidak lah terlalu istimewa, masalah rasisme yang ternyata masih terjadi dikehidupan orang di Amerika pada saat sekarang. Namun yang menurut saya membuat cerita ini istimewa adalah kali ini melihat dari sudut pandang anak muda, yang kebetulan menjadi saksi hidup aksi tersebut. Bagaimana kejadian itu mempengaruhi kehidupan dan pertemanan nya. Gejolak dalam diri Starr juga kena banget sama saya, kadang suka geretan gitu kenapa dia berlaku seperti itu kenapa gak kaya gini aja. Kebimbangan yang dirasain Starr kaya saya bisa rasain juga gitu cieehhh gaya ya

Gak berasa akhirnya selesai juga baca bukunya, saya memberikan rating 4 karena balik ke inti ceritanya yg simple dan endingnya saya pikir bakalan wooww, ternyata bener-bener kaya sesuai kenyataan yang kemungkinan besar memang seperti itu semoga gak spoiler ya. Recomend buku ini untuk dibaca dan kurang lebih masalah rasisme ini kita alami juga ya di Indonesia.

Selasa, 19 Desember 2017

[Book Review #30] Illuminae by Amie Kaufman dan Jay Kristoff

Image result for illuminae indonesia 
Penerbit : Spring
Rating : 3.5/5 stars


Synopsis

Berlatar belakang dunia tahun 2575, saat itu digambarkan manusia sudah hidup di luar angkasa. Kady baru saja putus dari pacarnya Ezra ketika planet mereka diserang oleh BieTech.  Pada serangan yang banyak memakan korban jiwa, Kady dan Ezra berhasil menyelamatkan diri dengan menaiki dua pesawat yang berbeda, Kady di pesawat penelitian Hypatia dan Ezra di pesawat induk Alexander.

Karena dunia sudah sangat canggih, pesawat induk Alexander memiliki sistem komputer atau Artificial Intelligent (AI) yang diberi nama AIDAN untuk mengendalikan seluruh sistem pesawat mereka. Sampai suatu saat AIDAN "berperilaku" aneh yang mengakibatkan hancurnya pesawat pengungsi lain. 

Peristiwa ini kemudian membuat Kady dan Ezra memulai intens komunikasi kembali, dengan berbagai cara mereka saling tukar bertukar informasi. Diceritakan Kady adalah gadis yang paham mengenai masalah komputerasisi dan sistem sehingga dia dapat meng-hack berita-berita dan berkomunikasi dengan Erza. 

Permasalahan mereka bukan hanya AIDAN yang mendadak aneh, namun mereka masih dalam pengejaran pesawat BieTech, Lincoln. Mereka harus dapat melepaskan diri dari kejaran Lincoln yang mana pesawat ini juga ikut menghancurkan planet tempat tinggal Kady dan Ezra, tanpa bantuan AIDAN yang karena tingkah anehnya terpaksa di "tidurkan".

Review

Oke, mungkin sudah banyak yang tahu kalau konsep buku ini tidak bisa, alias bukan buku yang hanya tulisan-tulisan saja. Buku ini seperti rangkuman data-data percakapan, laporan personil pesawat baik Alexander maupun Hypatia. Tiap lembarnya berisi potongan percakapan, email dari Kady, Ezra dan awak pesawat lainnya.  

Sebenernya hal ini yang sejak awal menarik buat saya, karena tidak pernah terpikir aja bentuknya seperti apa dan bagaimana potongan email dan laporan dapat menggambarkan dan bercerita sampai setebal itu. Karena masih ragu-ragu saya pun tidak berniat membeli versi asli, karena takut mubazir sudah beli lumayan harganya eh ternyata saya tidak suka atau bingung sama ceritanya.

Maka itu ketika tahu akan diterbitkan versi Indonesia maka saya langsung ikut pre order. Mulailah perjalanan saya ke luar angkasa ciieehh, sebenernya saya tidak tahu banyak buku ini mengenai apa, hanya samar-samar aja udah agak lupa juga karena hype nya di luar sana udah beberapa tahun lalu ya. Saya baca karena penasaran sama konsep penulisannya aja dan begitu saya mulai baca awalnya agak bingung harus dibaca detail semuanya gak, tanggal dan jam nya. Setelah beberapa halaman saya mulai bisa mengikuti ceritanya dan ternyata ini sesuatu yang gak saya bayangkan akan saya baca. 

Cerita bermula dari di serangnya planet atau bukan ya saya agak lupa, tapi yang pasti tempat Kady dan Ezra tinggal oleh BieTech. Yang kaya nya sampai akhir buku gak jelasin siapa atau apa itu sebenernya BieTech. Terus berlanjut ke perjalanan pesawat yang mengangkut para pengungsi, termasuk Kady dan Ezra. Karena berbeda pesawat maka mereka pun berhubungan lewat email dan saling bertukar informasi mengenai keadaan dipesawat masing-masing.

Lalu terjadilah pembomam salah satu pesawat pengungsi yang menjadi awal mula cerita ini. Yaitu AIDAN si komputer pintar yang selama ini mengendalikan pesawat induk Alexander, karena perintah dari dirinya lah yang mengakibatkan kehancuran pesawat pengungsi itu lupa saya namanya. Ezra dan Kady pun berusaha membongkar apa dibalik tingkah aneh AIDAN ini, mengorbankan ribuan pengungsi. 

Setelah mengetahui ada sesuatu yang salah dengan AIDAN, Kady berusaha untuk memperbaiki dan menyelamatkan pengungsi lainnya. Pada bagian ini cukup seru menurut saya, fast phase gak bertele-tele. Bahkan ada bagian yang digambarkan hanya dengan beberapa kata di satu halaman hitam.

Dibuku yang cukup banyak action nya ada juga bagian yang cukup sensitif, saya bisa merasakan apa yang Kady rasakan. Pengen nangis tapi gak sampe segitunya juga sih tp memang ada plot twist yang wow menurut saya. 

Yang saya suka dari buku ini adalah konsepnya yang gak biasa, diceritakan lewat percakapan email atau pun laporan personil pesawat. Chemistry nya Kady dan Ezra saya belum dapet di buku ini, datar aja menurut saya. Dibuku ini juga digambarkan jenis pesawat dan juga denah nya, jadi saat baca bisa kebayang kaya apa kondisinya.

Sedangkan sampai saya selesai membaca buku ini banyak pertanyaan saya yang kok gak dijelaskan di bukunya. Seperti yang sudah saya mention sebelumnya, siapa sih sebenernya si  BieTech ini sampai dia menyerbu tempat tinggal Kady dan Ezra. Terus saya juga gak paham kenapa AIDAN melakukan hal itu, kayanya sih diceritakan dibukunya tapi kok saya masih mengawang-awang ya. Terus kenapa kok ini begini, si itu kok tiba-tiba ada ceritanya gimana, antara paham sama enggak sih sama buku ini hehehehe. Oia, ada satu lagi yang saya shock ternyata ada bagian dari cerita yang lumayan penting yang bikin saya agak meh sama buku ini, clue aja nih ya saya bukan fans dari serial walking dead. Jadi sempet mikiir, ya ampun kalo ada beginian mah mending gak usah baca buku nya. 

Overall, apa saya akan baca sequel nya? Jawabnya, iya masih mau coba ngikutin dan memahami ceritanya. Semoga di buku selanjutnya saya bisa lebih paham dan juga dapat menjawab pertanyaan-pertanyan saya tadi.









Senin, 09 Oktober 2017

[Book Review #29] The Wrath and The Dawn by Renee Ahdieh





Image result for the wrath and the dawn

Rating : 5/5 stars


Synopsis

Seorang Raja di daerah bernama Khorasan menikahi gadis yang berbeda setiap harinya, hal ini dikarenakan ketika pagi tiba si gadis telah dieksekusi dengan kain sutra dilehernya. Hingga suatu hari ada seorang gadis yang mengajukan dirinya untuk dinikahi sang Raja. Gadis ini memiliki tujuan untuk membalaskan dendam atas sahabatnya yang sebelumnya dinikahi oleh sang Raja. Apakah misi gadis ini akan berhasil membunuh sang Raja, atau ada rahasia yang belum diketahuinya.

Opini ku 


Wooowww
Buku ini berhasil saya baca dalam kurun waktu 2-3 hari saja. Itu waktu yang sudah amat sangat cepat bagi saya, apalagi sudah beberapa bulan terakhir ini saya dilanda reading slump yang sangat akut. Bisa dalam satu bulan saya hanya baca satu buku saja, atau mungkin malah tidak selesai. Namun begitu saya memulai membaca buku ini langsung saya seperti langsung klik dan masuk di dunia ini. 

Entah apakah karena yang saya baca ini buku terjemahan ya jadinya tidak perlu effort lebih saat membacanya. Tapi yang pasti cerita dari buku ini yang diambil berdasarkan dongeng 1001 Malam, yang saya juga gak tau ceritanya seperti apa. Seiring saya membaca ceritanya kok mirip dengan cerita kartun yang anak saya suka nonton dari Disney. Oalaaaa, ternyata ini toh cerita 1001 Malam itu, karena kebetulan cerita dari Disney itu diperankan oleh Aladin dan Jasmine.

Cerita dari buku ini menurut saya cukup cepat ya alurnya, tidak bertele-tele yang gak penting. Soal cinta-cintaan juga ada dan gak terlalu lebay, semua sesuai dengan porsinya. 

Saya suka sekali dengan tokoh protagis nya yaitu Shazi atau Sharzhan. Digambarkan sebagai gadis yang tough, berani mengutarakan pendapatnya dan tidak takut pada apapun. Sedangkan sang Raja Khalid juga digambarkan sebagai Raja yang dingin. Keduanya pun menurut saya "dapet chemistry nya". 

Konflik yang muncul juga tidak terlalu berat walaupun ada unsur politik beserta intrik-intriknya.
Side characters nya juga cukup menarik, walaupun saya amat sangat tidak menyukai karakter Tariq. Entah kenapa buat saya ini orang kok sok keren amat ya.

Overall ini buku emang worth to read, walaupun saya ketinggalan banget sama hype nya yang udah beberapa tahun lalu. 

Sequel dari buku ini adalah The Rose and The Dagger, yang akan saya review selanjutnya.